Jumat, 22 April 2011

IBD: Analisa Sosok Ibu Muslimah dalam Film Laskar Pelangi

0 komentar

Untuk postingan saya kali ini akan menganalisa sosok Ibu Muslimah dalam film layar lebar Laskar Pelangi yang dirilis pada pertengahan tahun 2008. Film ini merupakan karya adaptasi dari buku yang ditulis oleh Andrea Hirata dengan judul yang sama. Sebelumnya buku Laskar Pelangi telah menjadi best seller di Indonesia.

Dalam film ini bercerita tentang perjuangan 10 orang anak pesisir Belitung yang mencoba mencari pendidikan di daerah mereka dengan keterbatasan dana. Ada sosok yang ingin saya analisa pada film ini yaitu Ibu Muslimah, sosok guru yang sabar dan ikhlas ini menjadi teladan bagi semua yang orang.

Ibu Muslimah seorang guru di SD Muhammadyah, Belitung. Beliau sosok guru yang gigih memperjuangkan sekolahnya yang hampir rubuh dan keikhlasannya mengajar dengan hanya dibayar Rp 3000 per bulan pada saat itu. Keteladanannya untuk memperjuangkan pendidikan membuat beliau menjadi salah satu pahlawan pendidikan di Indonesia yang memperoleh penghargaan dari Presiden SBY. Penghargaan yang dianugerahkannya adalah Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Pendidikan.

Sosok Ibu Muslimah mengingatkan kita betapa pentingnya peranan dan pengorbanan seorang guru yang dengan ikhlas mengajar serta membimbing para murid-muridnya meski bayarannya tak seberapa tapi kegigihannya membuat cerdas generasi penerus bangsa.

Ibu Muslimah Hafsari memang luar biasa, selaku wanita ,beliau mampu menempatkan pada posisi wanita yang baik, sederhana dan rendah hati. Selaku istri mampu mengabdi kepada suami dan keluarganya. Selaku wanita karir mampu membantu suami mencari nafkah untuk keluarganya. Bahkan profesi Ibu Muslimah ini sebagai guru ini mampu menghantarkan generasi penerus bangsa ini menggapai cita-citanya setinggi bintang di langit.

Semoga untuk kedepannya Indonesia masih punya Ibu Muslimah lainnya yang mampu menjadi teladan bagi kita semua.

Kamis, 21 April 2011

IBD: Manusia & Kegelisahan

2 komentar

A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.


Kegelisahan merupakan salah satu ekspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan.
(a). Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
(b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
- Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
- Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
- Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
(c) kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki bennacam-macam emosi antara lain: hi, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pemyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.
B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama hams mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Dan satu yang saya tambahkan yaitu saat diri kita gelisah segeralah solat dan menghadap Allah karena dengan mendekatkan diri kepada Allah, hati kita akan lebih tenang.

sumber: http://wasnudin.blogdetik.com/2011/04/18/manusia-dan-kegelisahan/

Selasa, 29 Maret 2011

IBD: Analisa Struktur Bangunan Gereja Katedral

1 komentar



Gereja Katedral merupakan salah satu Gereja ternama di Jakarta dimana struktur bangunannya yang unik dan mempunyai ciri khas. Bangunan Gereja ini yang dibangun dengan gaya neo gothic membuat tampilan luarnya terlihat menarik dan terkesan bernilai seni tinggi.

Dilihat dari struktur bangunan bagian dalam yang beratapkan kayu jati disertai patung dan ukiran diskelilingnya membuat kesan elegan dan suasana hikmat sangat terasa.

Pilar yang kokoh berbaris di kedua sisi menyangga atap, membentuk lorong. Di kedua sisi itu terdapat galeri pada ketinggian 7 meter, yang dulu tempat untuk paduan suara. Saat ini sudah tidak digunakan lagi untuk tempat paduan suara mengingat kondisinya yang tidak memungkinkan. Tempat ini sekarang sebagian dimanfaatkan untuk museum.


Denah dasar gereja ini bisa ditemukan di ruang museum sekarang ini. Suasana di dalam gereja yang memiliki tiga lonceng berinskripsi dengan bahasa Latin tersebut akan semakin sakral ketika pendar-pendar matahari menembus kaca jendela yang didesain berukuran besar khas bangunan Eropa. Dari kaca patri beraneka warna akan terpantul kilau keemasan matahari.

Keindahan interior gereja dipadukan cahaya matahari yang masuk lewat kaca jendela, membuat pengunjung betah berlama-lama. Tidak jauh dari pintu masuk utama, bagi pengunjung yang ingin menyaksikan koleksi-koleksi benda bersejarah dan antik milik gereja, bisa naik ke lantai dua dengan menyusuri tangga yang terbuat dari kayu jati.

Di sepanjang dinding tangga menuju ruang museum, pengunjung dimanjakan dengan keberadaan foto-foto bersejarah yang menggambarkan proses pembangunan gereja dari awal hingga kondisi Jakarta tempo dulu.

Dengan demikian saya beranggapan bahwa Gereja Katedral merupakan gereja yang memiliki nilai seni tinggi yang perlu dilestarikan, struktur bangunannya yang unik membuat bangunan ini sekaligus menjadi tempat berkunjung para wisatawan. Bentuk bangunananya juga patut dicontoh karena disamping tempat beribadah tempat ini juga mencerminkan bagaimana keindahan seni menyatu dengan kehikmatan manusia yang beribadah pada Tuhannya.

Sumber refrensi:

http://fyanghokil.wordpress.com/2010/05/19/analisa-gereja-katedral-dari-sisi-keindahan/

http://anovianto.wordpress.com/2010/05/14/analisa-gereja-katedral-dari-sisi-keindahan/

Senin, 28 Maret 2011

IBD: analisa kasus bilqis

0 komentar


Pada tahun 2010 masyarakat Indonesia dikejutkan berita tentang anak kecil penderita Atresia Bilier yaitu suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal dan tidak berkembang. Penyakit tersebut menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati. Pada Atresia Bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu.

Seperti pada kasus bilqis, bayi berumur 17 bulain tersebut tubuhnya terlihat ringkih, perutnya membuncit dan matanya menguning. Sudah berkali-kali menjalani pengobatan namun keadaannya tak kunjung baik, ditambah ekonomi keluarganya yang pas-pasan memperburuk keadaan bilqis saat itu. Keterbatasan ekonomi keluarga menyebabkan pengobatan bilqis yang tidak maksimal. Hal tersebut membuat prihatin masyarakat Indonesia , banyak organisasi social dimasyarakat mempunyai ide untuk membangun dana untuk kesembuhan operasi bilqis dengan cara mengumpulkan koin acara pengumpulan koin ini disebut koin untuk bilqis. Penggalangan dana seperti ini dinilai cukup efektif karena belum lama penggalangan dana ini diselenggarakan dana sudah terkumpul sebanyak 1,3 milyar. Namun belum sempat Bilqis dioperasi, karena blm ada ginjal yang cocok dengannya, nyawa Bilqis tidak dapat tertolong, dan ibunda Bilqis memutuskan untuk menyumbangkan dana hasil dari koin untuk Bilqis untuk disumbangkan ke panti asuhan dan sang ibu juga saat ini aktif di acara kemanusian yang berkaitan dengan penyakit Atresia Bilier.

Dari kasus ini saya mengambil kesimpulan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih sadar akan jiwa tolong menolongnya. Contohnya saat Bilqis harus segera menjalani operasi dan dana yang ada terbatas, masyarakat mencoba untuk membantu denagn cara penggalangn dana koin untuk Bilqis, dilihat dari hasil uang yang didapat sungguh menakjubkan dalam waktu yang singkat dana sudah mencapai ratusan juta rupiah. Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sesungguhnya masih menjunjung tinggi jiwa social untuk menolong sesamanya yang sedang dalam kesulitan. Kemudian Keluarga Bilqis yang menyumbangkan dana tersebut kepada panti asuhan menunjukkan rasa terima kasih dari pihak keluarga kepada masyarakat Indonesia yang telah menyisihkan sebagian uangnya untuk kesembuhan Bilqis meskipun pada akhirnya nyawa Bilqis tak tertolong, dan dilihat dari sikap sang ibu yang ikut serta dalam kegiatan social yang berkaitan dengan penyakit Atresia Bilier, menunjukkna bahwa sang ibu ingin membantu penderita Atresia Bilier lainnya untuk sembuh.

Yang selalu saya harapkan yaitu agar rasa tolong menolong terhadap sesame tetap dipertahankan karena dengan rasa tolong menolong kesadaran masyarakat Indonesia untuk menghargai sesamanya akan lebih tinggi, dan pasti Indonesia akan lebih damai karena masyarakat akan saling menyayangi

Selasa, 15 Maret 2011

IBD: Manusia dan Pandangan Hidup

0 komentar

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. LATAR BELAKANG

Dua kekayaan manusia yang paling utama ialah “Akal dan Budi” atau lazimnya disebut pikiran dan perasaan. Disatu sisi akal dan budi atau pikiran dan perasaan tersebut telah memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada tuntutan hidup makhluk lain.

Disisi lain akal dan budi memungkinkan munculnya karya-karya manusia yang sampai kapanpun tidak pernah akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain. Cipta, karsa, dan rasa pada manusia yakni sebagai buah akal budinya terus melaju tanpa hentinya berusaha menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi kebutuhan / hajat hidupnya. Baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup. Jadi pada hakikatnya, kebudayaan dan pandangan terhadap hidup ini tidak lain adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia.

Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada beberapa faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal, yakni :

1. Pandangan Hidup

Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.

Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.

Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.

Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :

  1. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
  2. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
  3. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
  4. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
  5. Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.

Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.

Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.

2. Cita-Cita

Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepas diri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu.

Orang tua selalu menimang-nimang anaknya sejak masih bayi agar menjadi dokter, insinyur, dan sebagainya. Ini berarti bahwa sejak anaknya lahir, bahkan sejak dalam kandungan, orang tua telah berangan-angan agar anaknya itu mempunyai jabatan atau profesi yang biasanya tak tercapai oleh orang tuanya.

Selain dari itu, pada setiap kelahiran bayi, do’a yang di ucapkan oleh family atau handai taulan biasanya berbunyi : “ Semoga kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, agama, dan berbakti kepada orang tua.

Karena itu wajarlah apabila cita-cita, kebajikan, dan pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu berbeda-beda bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing.

Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita sering kali diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat atau harapan. Cita-cita itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.

Ada tiga kategori keadaan hati seseorang yakni lunak, keras,dan lemah, seperti :

- Orang yang berhati keras, biasanya tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tidak menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala esulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati keras biasanya juga mencapai hasil yang gemilang dan sukses hidupnya.

- Orang berhati lunak biasanya dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Namun ia tetap berusaha mencapai cita-cita itu. Karena, biarpun lambat ia akan berhasil juga mencapai cita-citanya.

- Orang yang berhati lemah biasanya mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan dan berganti keinginan.

3. Sikap Hidup

Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini.Apakah kita mempunyai sikap yang positif atau yang negatif. Apakah kita mempunyai sikap optimis atau pesimis? Atau apakah kita mempunyai sikap yang apatis?.

Sikap itu ada didalam hati kita dan hanya kitalah yang tahu.orang lain hanya baru tahu setelah kita bertindak. Sikap itu penting, setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan yang membentuknya.

Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu menghadapi manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap etis dan non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap non etis disebut juga sikap negatif.

Ada tujuh sikap etis, yaitu :

- sikap lincah

- sikap arif

- sikap rendah hati

- sikap berani

- sikap tenang

- sikap halus

- dan sikap bangga

Sikap non etis atau sikap negatif, yaitu :

- sikap kaku

- sikap takut

- sikap gugup

- sikap kasar

- sikap angkuh

- dan sikap rendah diri

Sikap-sikap ini harus dijauhkan dari diri pribadi-pribadi., karena sangat merugikan baik bagi pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan bangsa.

B. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawaciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.

Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.

Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.

Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.

Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “ sesuatu dan kekuatan diluar dirinya “. Ternyata keduanya adalah “ Agama dan Tuhan “. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia yang memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya :Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.

Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut ialah agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang artinya :

Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah.

Ternyata, pandangan hidup sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut-ikutan saja.

Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.

Firman Allah SWT :

Yang artinya :

“ Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat ; didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta.” (QS.Fushilat : 31).

sumber: http://isdstai.blogspot.com/2009/03/manusia-dan-pandangan-hidup.html

Sabtu, 12 Maret 2011

IBD: Manusia & Keadilan

0 komentar

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.

Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Dan berdasarkan kesadaran etis, kita di minta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Dan apabila kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau di peras oleh orang lain.

I. KEADILAN SOSIAL

Keadilan sosial ialah suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat adil dan makmur, berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penindasan, tidak ada penindasan, tidak ada penghisapan.

Untuk mewujudkan keadilan social itu, di perinci perbuatan dan sikap yang perlu di pupuk yakni :

1. Perbuatan luhur yang memcerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan

4. Sikap suka berkerja keras

5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat di pisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan/ketidak adilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidak adilan. Menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dan Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan.

II. MACAM-MACAM KEADILAN

a. KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.

Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.

Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.

b. KEADILAN DISTRIBUTIF

Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

c. KEADILAN KOMUTATIF

Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

d. KEJUJURAN

Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.

Sikap jujur itu perlu di pelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.

Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal yang baik dan buruk.

Kejujuran besangkut erat dengan masalah hati nurani. Menurut M.Alamsyah dalam bukunya budi nurani dan filsafat berfikir, yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran, ketulusan dalam meneropong kebenaran local maupan kebenaran illahi (M.Alamsyah,1986 :83). Nurani yang di perkembangkan dapat jadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Kejujuran ataupun ketulusan dapat di tingkatkan menjadi sebuah keyakinan atas diri keyakinannya maka seseorang di ketahui kepribadianya.

Dan hati nurani bertindak sesuai dengan norma-norma kebenaran akan menjadikan manusianya memiliki kejujuran, ia akan menjadi manusia jujur. Sebaliknya orang yang secara terus-menerus berfikir atau bertindak bertentangan dengan hati nuraninya akan selalu mengalami konfik batin, ia akan selalu mengalami ketegangan, dan sifatnya kepribadiannya yang semestinya tunggal menjadi pecah.

Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara dan sikap yang perlu di pupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan, orang di perbolehkan berkata tidak jujur apabila sampai bata-batas yang di tentukan.

e. KECURANGAN

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

f. PEMULIHAN NAMA BAIK

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

Kesimpulannya:

Keadilan dalam hidup manusia sangat dibutuhkan karena dengan adanya keadilan maka setiap aspek kehidupan dapat berjalan seimbang. Dan setiap lapisan masyarakat akan mendapatkan keadilan yang sama. Semoga keadilan dinegeri ini akan selalu ada, agar tak aka nada kesewenang-wenangan kaum atas.

sumber: http://www.simplyblog.tk/2009/11/manusia-dan-keadilan-soft-skill-ibd.html

Jumat, 18 Februari 2011

IBD : Bedah Lagu Iwan Fals-Manusia Setengah Dewa

0 komentar

Manusia setengah dewa-iwan fals

Wahai presiden kami yang baru
Kamu harus dengar suara ini
Suara yang keluar dari dalam goa
Goa yang penuh lumut kebosanan

Walau hidup adalah permainan
Walau hidup adalah hiburan
Tetapi kami tak mau dipermainkan
Dan kami juga bukan hiburan

Turunkan harga secepatnya
Berikan kami pekerjaan
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa

Reff:

Masalah moral masalah akhlak
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau

Tegakkan hukum setegak-tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa


Uraian:

Wahai presiden kami yang baru
Kamu harus dengar suara ini
Suara yang keluar dari dalam goa
Goa yang penuh lumut kebosanan

Dalam lirik di atas menggambarkan rakyat yang meminta kepada Presidennya untuk lebih memperhatikan dan mendengarkan suara hati rakyatnya yang telah bosan dengan keadaaan negaranya saat ini.

Walau hidup adalah permainan
Walau hidup adalah hiburan
Tetapi kami tak mau dipermainkan
Dan kami juga bukan hiburan

Dalam lirik diatas menggambarkan rakyat yang tak ingin dipermainkan oleh para petinggi Negara dan rakyat yang ingin lebih diperhatikan kesejahteraannya bukan sebagai bahan hiburan semata tetapi mereka sebagai petinggi Negara seharusnya lebih perduli terhadap rakyat yang sebenarnya sangat menginginkan perubahan di negara ini.

Turunkan harga secepatnya
Berikan kami pekerjaan
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa

Dalam lirik diatas menggambarkan rakyat yang menginginkan pemerintah untuk membuat sebuah perubahan dimana harga barang tak lagi semahal sekarang dan rakyat meminta pemerintah untuk memberikan mereka lapangan pekerjaan agar rakyat-rakyatnya sejahtera dengan begitu pemerintah tersebut akan dihormati dan dipuja oleh rakyat-rakyatnya.

Masalah moral masalah akhlak
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau

Dalam lirik diatas menggambarkan rakyat yang meminta kepada pemerintah agar pemerintah tidak perlu mengurusi hal-hal pribadi rakyat-rakyatnya akan tetapi pemerintah seharusnya lebih membenahi negaranya dengan baik dan bersih tanpa ada korupsi dan kecurangan-kecurangan didalamnya.

Tegakkan hukum setegak-tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa

Dalam lirik diatas menggambarkan apabila hukum telah adil dan bersih dari kecurangan,suap,dan korupsi maka rakyat akan menghormati pemerintah.